Total Tayangan Halaman

Jumat, 13 Januari 2012

Penyakit Menular Seksual, Jenis dan Gejalanya (Bagian 1)

   Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks. PMS akan lebih beresiko jika Anda melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak ditangani secara tepat, infeksi pada alat reproduksi ini dapat menjalar dan menyebabkan sakit berkepanjangan, kemandulan, bahkan kematian.
      Dibandingkan lelaki, kaum wanita lebih beresiko besar terkena PMS karena alat reproduksi wanita yang lebih rentan. Seringkali, infeksi ini akan berakibat lebih parah karena gejala awalnya yang tidak segera dikenali, sementara penyakit berlanjut ke tahap yang lebih parah.
Berikut ini beberapa jenis PMS yang paling sering ditemui dan tentunya berbahaya :
Gonorea (GO)
Kencing nanah atau gonore, sebuah penyakit menular seksual yang disebabkan Neisseria gonnorhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih maya (konjungtiva). Penyakit ini bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Gonore pada wanita bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga menimbulkan nyeri pinggul dan gangguan reproduksi. Gejala penyakit ini pada wanita, awalnya biasa timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular.
Pada lelaki, gejalanya berupa rasa sakit pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak. Akibat penyakit ini, baik lelaki juga perempuan dapat berupa kemandulan, dan dapat diturunkan pada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada mata dan dapat menyebabkan kebutaan.
Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan virus Herpes Simplex dengan masa tenggang 4-7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks. Gejala yang ditimbulkan berupa bintil-bintil seperti anggur di sekitar kelamin, jika pecah dapat menyebabkan luka kering mengerak lalu hilang, dan akan terus terulang seumur hidup.
Pada perempuan, beberapa tahun kemudian seringkali menjadi kanker mulut rahim. Obat ampuh untuk penyakit ini belum ditemukan, tetapi pengobatan anti virus dapat mengurangi rasa sakit dan lamanya jangka waktu penyakit.
Sifilis (Raja Singa)
Raja Singa disebabkan virus Treponema Pallidum dan masa tanpa gejalany berlangsung 3-4 minggu, terkadang sampai 13 minggu. Setelah itu akan timbul benjolan di sekitar alat kelamin, kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu serta hilang sendiri tanpa diobati.
Bercak kemerahan pada tubuh juga akan muncul sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan seks. Seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini dan gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Dua sampai tiga tahun pertama, penyakit ini tidak akan menunjukkan gejala apa-apa. Setelah lima sampai 10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada wanita hamil penderita sifilis, dapat menularkan pada bayi yang dikandungnya, sehingga sang bayi bisa terlahir dengan kerusakan kulit, hati, limfa dan keterbelakangan mental.
Klamidia
Penyakit yang disebabkan Chlamydia trachomatis ini memiliki gejala timbulnya peradangan pada alat reproduksi laki-laki dan perempuan. Gejala ini tidak akan terjadi pada 7-12 hari setelah penderita terinfeksi.
Pada perempuan, gejala yang ditimbulkan berupa keluarnya cairan dari alat kelamin (keputihan encer) berwarna kuning kecoklatan, rasa nyeri di rongga pinggul, pendarahan setelah hubungan seksual. Dan pada lelaki, gejalanya berupa keluarnya cairan bening dari saluran kencing, rasa nyeri saat kencing, dan infeksi lebih lanjut dapat menyebabkan banyak cairan dan bercampur nanah.
Tidak jarang gejala ini tidak akan muncul sama sekali, sehingga penderita tidak sadar dirinya terkena PMS. Perempuan yang terkena Klamidia dapat mengakibatkan cacatnya saluran telur dan kemandulan, radang saluran kencing, dan robeknya saluran ketuban sehinga terjadi kelahiran prematur. Sementara pada lelaki, dapat mengakibatkan kemandulan, rusaknya saluran air mani, dan radang saluran kencing. Sekitar 60-70% bayi dapat terkena penyakit mata atau saluran pernafasan (pneumonia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar